Esai 

Asal-usul Bahasa Aceh

Oleh Teguh Santoso | Bahasa Aceh merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di wilayah Provinsi Aceh. Berdasarkan pemetaan bahasa yang dilakukan sejak tahun 2008 oleh Balai Bahasa Banda Aceh, dapat diketahui bahwa bahasa daerah yang ada di Provinsi Aceh sekitar 8 bahasa. Pemetaan bahasa yang dilakukan tersebut menggunakan metode dialektometri yang dapat mengetahui secara pasti wilayah pakai sebuah bahasa atau kantong-kantong pemakai bahasa tertentu. Bahasa Aceh merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur yang banyak. Wilayah pakai bahasa Aceh meliputi hampir sepanjang wilayah pantai timur Provinsi Aceh mulai Langsa…

Read More
Esai 

Konstelasi Sastra Aceh

— Melihat Perkembangan Sastra Aceh Lebih Dekat) Oleh: D. Kemalawati | Penyair 1. Sekilas Perkembangan Sastra di Aceh Membicarakan sastra di Aceh, tentu memerlukan uraian yang sangat panjang. Karena daerah ini telah memainkan peranan penting dalam sejarah, agama dan budaya di Nusantara setidak-tidaknya sejak akhir abad ke-14 terutama abad ke-16 dan 17. Terutama dalam bentuk sastra sufi (tasawuf)—salah genre sastra Melayu dalam tahap awal—yang harus diingat adalah sastra Melayu yang lahir di Aceh adalah ibu sastra modern Nusantara (dalam sekop kecil Indonesia). Kalau ada sejarah yang berpendapat lain, dapat dikatakan…

Read More
Esai 

Sajak Aceh, Syair Sejarah Aceh

OLEH: Umi Kulsum (Litbang Kompas) | Sajak atau puisi dikenal oleh dunia mana pun sebagai ungkapan pikiran dan perasaan penulisnya berdasarkan pergulatan dalam hidupnya. Maka, sajak niscaya dianggap dapat merepresentasikan masyarakat pemiliknya, paling tidak mewakili pandangan si penyair. Penulis dan pengamat sastra Faruk HT melihat bahwa seni atau sastra adalah sebuah pandangan. Sikap, aktivitas, dan kreativitasnya tidak dibangun atas dasar keperluan umum, kepentingan universal, dan tidak langsung, melainkan atas dasar persentuhan dengan kenyataan yang langsung, unik, dan partikular.

Read More
Esai 

Kebangkitan Sastra Aceh Pasca Tsunami

OLEH: Ahmadun Yosi Herfanda | Kehidupan sastra di Aceh menggeliat bangkit pasca-tsunami. Berbagai acara sastra digelar dan buku-buku karya sastra berterbitan pasca-bencana besar itu. Buku terbaru, kumpulan cerpen Pada Tikungan Berikutnya karya Muswarman Abdullah, akan diluncurkan Selasa 13 Februari 2007, di kantor Lapena, Banda Aceh. Buku itu hanya salah satu dari empat buku sastra yang telah diterbitkan Lapena pasca-tsunami, seperti Ziarah Ombak (antologi puisi tsunami) yang dieditori Sulaiman Tripa dan D Kemalawati, Surat dari Negeri tak Bertuan (kumpulan puisi karya D Kemalawati), Menunggu Pagi Tiba (kumpulan cerpen karya Sulaiman Tripa),…

Read More