Esai 

Dua Sastrawan Terkemuka Indonesia dari Aceh Singkil

OLEH: SADRI ONDANG JAYA, penulis buku “Singkil dalam Konstelasi Sejarah Aceh”. Aceh tempo doeloe, banyak melahirkan penulis hebat. Tulisan-tulisan mereka, bukan saja dibaca kalangan intelektual lokal di Nusantara. Tetapi juga, para ilmuan di mancanegara. Tingkatan ilmu pengetahuan yang mereka tulis pun terbilang level tinggi dan bermanfaat dalam kehidupan beragama, sosial kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan.

Read More
Esai 

ALA-Abas, Batang Terendam

OLEH: Herman RN ALAKEMELUT politik pemekaran wilayah Aceh kembali mencuat. Kali ini isu ALA-Abas muncul dari ketua Forbes Aceh di DPR-RI, Nasir Djamil. Sebagian orang menganggap statemen Nasir sebagai sesuatu yang lucu atau sekadar sensasi politik semata. Pasalnya, isu ALA-Abas ini dimunculkan kembali setelah hilang setahun lebih.

Read More
Esai 

Mengakui dan Menghargai Sejarah Itu Penting

OLEH: M. Yusuf Bombang, aktor dan penyair tradisi Aceh | @mybombang POLEM: Kebanyakan dari kita orang Aceh khususnya, dan orang Indonesia pada umumnya punya kebiasaan untuk melupakan (bahkan cenderung menyembunyikan) sejarah yang sebenarnya demi untuk kekuasaan, demi kepentingan pribadi, demi kelompok atawa komunitasnya, demi rezimnya dan demi menyembunyikan keburukannya. Apakah Apa Kaoy sependapatan deungon saya dalam hal ini?

Read More
Esai 

RAPBA 2016: Pork Barrel vs Asoe Idang

Oleh M. Munir Aziz | DAFTAR isian proyek pembangunan untuk Aceh (DIPA) 2016 mencapai Rp 47 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan 9,3% dibandingkan DIPA 2015 sebesar Rp 43 triliun (Serambi, 19/12/2015). Ada hal yang menarik dan mencengangkan, ketika wartawan bertanya kepada Gubernur Aceh, DIPA 2016 sudah kita terima dari pemerintah pusat, seterusnya wartawan meminta tanggapan Gubernur kapan RAPBA 2016 bisa disahkan oleh DPRA? Gubernur menjawab, saat ini sedang dalam proses. Padahal Gubernur sendiri tahu, deadline-nya sudah habis pada awal Desember 2015, tetapi dengan nada penuh prihatin, Gubernur menjawab sedang dalam…

Read More
Esai 

Klo Prip

Mustafa Ismail, pegiat kebudayaan, @musismail | Di kampung saya, di Aceh, ada sebuah istilah yang sering digunakan untuk menyebut seseorang yang keras kepala, yakni klo prip. Klo dalam bahasa Aceh berarti tuli, sedangkan prip adalah peluit. Tuli peluit. Maksudnya, ditiup peluit sekencang apa pun di telinganya, ia tidak akan mendengar. Sekeras apa pun suara, ia tetap tak merespons.

Read More
Esai 

MOU Helsinki dan MOU Cot Trieng

APA KAOY: Tak pernah tepat janji itu si Polem. Sudah seperti janji kebanyakan pejabat negeri ini saja dia itu. Ka lagee ta preh boh ara hanyot,han meujan troh.Daripada dudok meulompong sendirian, akan lebih baek saya meuca’e : Ya Allah Neubri ban pinta kamoe Ureung nanggroe nyoe udep seujahtra Bek na le karu di dalam nanggroe Udep kamoe nyoe beumeuseunia

Read More
Esai 

Encouragement

OLEH: Prof. Rhenald Kasali, Ph.D | LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

Read More
Esai 

Masa Depan Bahasa Daerah: Studi Kasus di Aceh

OLEH : Teguh Santoso | Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh ========== Tulisan ini adalah makalah Teguh Santoso, Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, untuk diskusi terfokus persiapan Kongres Peradaban Aceh (KPA) di Hotel Aryaduta, Jakarta, 26 Juni 2015. Teguh tidak bisa hadir dan mewakilkan kehadirannya dengan tulisan ini. Redaksi. =========== Pendahuluan Bahasa menunjukkan bangsa. Peribahasa yang sarat akan muatan tentang salah satu parameter terhadap seseorang atau komunitas dilihat pada sisi baik-buruknya salah satunya melalui bahasa. Bahasa menjadi salah satu penanda bagi sebuah bangsa. Bagaimana bahasa dalam kapasitas sebagai alat komunikasi dan…

Read More
Esai 

Bahasa Adalah Inti dari Peradaban

Ini adalah pengantar panitia persiapan yang disampaikan Ketua Panitia Persiapan Ahmad Farhan Hamid dalam diskusi terfokus (FGD) persiapan Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2015. Pengantar Panitia Persiapan Prof. Sardono W. Kusumo menulis “Aceh tak bisa diabaikan lagi”, sementara Prof. Dr. M. Junus Melalatoa menulis “Dalam rentang sejarahnya Aceh memang tampil begitu fenomenal”. Kutipan itu dapat dibaca dalam buku ACEH KEMBALI KE MASA DEPAN (2005). Sementara Prof. Dr. Arief Rahman dalam sebuah ceramah Ramadhan (2015) menyebut “Aceh telah mengajarkan dunia”. Kagum dan mengesankan, memang dialami oleh banyak kalangan luar terhadap Aceh, bertahun-tahun,…

Read More