buku 

Aceh, Suatu Masa Penuh Teror

Buku yang memuat 13 cerpen ini ditulis seorang sastrawan yang memiliki kemampuan seimbang antara menulis cerpen, puisi, dan esai. Itu tentu saja tak mengherankan karena Mustafa Ismail adalah seorang jurnalis yang sehari-hari bekerja di meja sastra dan budaya salah satu media massa terkemuka tanah air. Meski ia adalah seorang jurnalis, tapi kita tidak akan merasakan bahwa kumpulan cerpen dalam buku ini serupa laporan jurnalistik, bahkan kita akan melihat sisi lain sebuah karya sastra, mengeksplorasi satu tema yang sama namun dengan kisah-kisah yang berbeda.

Read More
buku 

Dunia Berkabut Aceh

Oleh: Teuku Kemal Fasya | @tfasya | Resensi buku cerpen Mahdi Idris “Lelaki Bermata Kabut”| Dalam perspektif Claude Levi-Strauss, seorang filsuf bahasa dan juga antropolog, manusia berpikir tentang dunia (the world) cenderung dalam posisi biner: tinggi–rendah, ke dalam-ke luar, kebaikan-keburukan, dll. Itulah yang kemudian diekspresikan dalam kata-kata (words). Dunia secara pejal ditentukan oleh bahasa (world is determined by language). Tak ada dunia di luar kata-kata.

Read More