Puisi-puisi Herman RN
Herman RN, lahir di Aceh Selatan. Menulis cerpen, puisi, esai, resensi di berbagai media. Saat ini mengajar di Fakultas Sastra, Universitas Fatoni, Thailand. Berikut beberapa puisinya yang kami kutip dari Serambi Indonesia edisi Minggu, 29 Juni 2014.
MERAK SELASIH
mengembang lunglai di peratas putih
menyulut lirih napas dihela
sayapnya terkatup menuai risih
liur tak berbuih kata dieja
saban tahun berganti bersih
sebulan tak lebih orang puasa
lima waku tambah tarawih
mulut bertasbih setiap kala
lihat pelapon tiada berdalih
umpama buih mengenang dosa
keluh sesal dihimpun rintih
mengingat tersisih di yaumil mashya
o merak di pokok selasih
ke mana kau simpan sayap merah saga
pada muka kertas belatih
tatap menatih di alif ba ta
bila sampai bulan fitri
mengatup jari dekap di dada
riwayat salam dihitung peri
salawat nabi tiada terlupa
kala usai bulan berganti
berlalu pergi tiada cela
amal laksana tiga puluh hari
insaf diri entah sampai bila
Pattani, Juni 2014
WASSALAMU
kutelusuri deret ukur dalam barisan aksara membentuk pedang
fatah kasrah dlammah tanwin jadi ejaan panjang yang menentukan
kucari deret hitung pada lingkaran wakaf
ain terakhir lenyapkan saktah tarikan nafsu
dalam gamak sedak sanksi pula gamang
alif patah pada desak hamzah setelah lam disambung tegak
aku melihat ta marbutah lesap bertitik dua pada hentian lafal
pada akhir napas waw hilang bentuk
ucap menjelma doa yang tak henti
lain rangai lain ditasdikkan hati
sadar akhir lafal adalah wassalamu
walau dimungkinkan lupa memula taqabalallahu
ini bulan datang dengan tasyadu
membawa nuzul Alquran dalam lembar syahdu
padanya orang-orang berpegangan
padanya orang-orang bertentangan
alhijr
alhijr
innaa nahnu nazzalna zikra
innaa lahu laha fidhun
Aceh Darussalam, 1433-1434 H.
==
SUMBER FOTO: Facebook Herman RN.