Anda Pecinta Burung? Wajib Hadir Acara Ini
Untuk kedua kalinya, Konferensi Nasional Pemerhati dan Peneliti Burung Indonesia kembali digelar pada 4 – 6 Februari 2016 di Kampus Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta. Demikian rilis yang dikeluarkan oleh panitia pelaksana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Rabu (26/01).
“Konferensi yang kedua ini dimaksudkan untuk melanjutkan ajang tukar menukar informasi tentang penelitian burung di Indonesia, dan meningkatkan jejaring yang telah terbentuk di antara para peneliti dan pemerhati burung,” demikian bunyi rilis tersebut.
Tujuan utama konferensi ini adalah mendorong dan meningkatkan peran generasi muda dalam penelitian dan konservasi burung di Indonesia. Mayoritas peserta konferensi pertama adalah pengamat dan peneliti muda.
Oleh karena itu pada konferensi kedua ini para pemerhati dan peneliti burung dari generasi muda akan lebih banyak diberi peran. Konferensi ini merupakan bentuk dukungan para pemerhati dan peneliti terhadap konservasi burung dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang burung (ornitologi) di Indonesia.
Konferensi pemerhati dan penelitibBurung sudah dilaksanakan untuk pertama kali pada 2015 silam, di Bogor, Jawa Barat yang diberi nama Konferensi Nasional Ekologi dan Konservasi di Indonesia. Sedikitnya 300 orang hadir pada konferensi tersebut yang terbagi dalam enam pembicara sesi umum dari para peneliti senior dan 75 judul makalah dipresentasikan secara paralel dalam sesi simposium.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, bekerja sama dengan Paguyuban Pengamat Burung Jogyakarta, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor; Burung Indonesia, P2B-LIPI, Raptor Indonesia (RAIN), Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN), Indonesian Ornithologists’ Union, Indonesia Hornbill Conservation Society (IHCS), Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Pajajaran, Burung Nusantara.
Mereka yang akan memaparkan hasil penelitiannya adalah Dr. Dewi Prawiladilaga (Perkembangan penelitian dan koleksi burung LIPI), Dr. Yenni Mulyani(IPB), Imam Taufiqurahman (Yay. Kutilang Indonesia; Perkembangan dan Peran Pengamat Burung), Yok yok “Yoki” Hadiprakarsa (IHCS dan IdOU; Penelitian dan Koservasi Burung Rangkong), Dudi Nandika (Konservasi Kakatua Indonesia; Penelitian dan Konservasi Burung Paruh Bengkok), Iwan Londo (Burung Nusantara; Penandaan Burung).
Kemudian Asman Adi Purwanto (Migrasi Raptor di Indonesia; RAIN), Prof Johan Iskandar M.Sc., Ph.D (Unpad: Ekologi burung di pedesaan), Resit Sotzer (PPS Cikananga), Dwi Nugroho Adhiasto (Wildlife Crime Unit – WCS), Dr. Ign. Pramana Yuda (UAJY & IdOU; Ekologi Molekuler), Prof.Emeritus PilaiPoonswad, Ph.D (Mahidol University, Thailand), dan rencananya akan bertindak sebagai keynote speaker: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.