Peristiwa 

Gara-gara Kantong “Kresek”, Pemerintah Pun Ruwet

Sampah kantong “kresek” sudah sampai taraf menganggu lingkungan. Menumpuk di mana-mana dan tidak bisa diurai di tanah dalam tempo cepat. Kabarnya, butuh waktu sampai 500 tahun agar bisa hancur.

Bila dibiarkan, ratusan ton sampah kantong plastic bakal menjadi persoalan serius. Itulah muasal lahirnya kebijakan kantong plastik berbayar atau “plastic4pay” yang bakal diberlakukan di sejumlah ritel di 22 kota pada Juni nanti. Sebagai langkah awal akan diluncurkan pada Pebruari mendatang berbarengan dengan program Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.

Menurut Kepala Subdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik, lahirnya kebijakan kantong plastik berbayar merupakan amanat Undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Kemudian diperkuat oleh rapat kabinet terbatas pada 23 Juni 2015 dan 7 Desember 2015. Kala itu,rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo berkesimpulan, “masalah sampah itu ruwet tidak pernah selesai, terutama dalam proses bisnis yang dilakukan oleh swasta,” kata Ujang menyampaikan hasil rapat terbatas itu.

Kemudian hasil rapat koordinasi dengan Bupati dan Wali kota serta wakil pemerintah provinsi pada 25 juni 2015 menyatakan hal yang sama, “salah satu sebab ruwetnya persoalan pengelolaan sampah, khususnya investasi swasta dalam penanganan sampah, adalah regulasi yang banyak, tidak sederhana, dan tumpang tindih.”

Apakah program ini efektif mengurangi kantong “kresek”? Pengalaman dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, diet kantong plastik di Cirkle K selama November (2010-2011) menghasilkan pengurangan penggunaan kantong plastik sebanyak 8.233.930 lembar, dan berhasil mendistribusikan kantong belanja reusable kurang lebih 5000 lembar yang berpotensi mengurangi pemakaian kantong plastik belanja sebanyak 5 juta lembar.
Donasi yang terkumpul dari konsumen yang tetap memilih menggunakan kantong plastik belanja Rp 117 juta. Hasil dari donasi ini diimplementasikan untuk gerakan “Diet Kantong Plastik dan Clean up Your City di lima kota.

Berita Terkait

Leave a Comment