Gara-Gara Bercanda Bom, Pria Aceh Diblacklist Pesawat
Jangan main-main dengan isu bom, apalagi mengaku-ngaku membawa bom, termasuk di wilayah bandar udara. Salah-salah, Anda bisa celaka, setidaknya harus berurusan dengan pihak berwajib. Sudah ada sejumlah orang yang karena bercanda membuat perjalanan harus tertunda. Terakhir terjadi di Aceh, Jumat, 15 Januari 2016.
Akibatnya, bukan hanya orang yan bercanda itu yang tertunda berangkat, juga penumpang lainnya. Pesawat Lion yang dia tumpangi terpaksa ditunda untuk mengantisipasi agar tak terjadi hal-hal tak diinginkan. Alkisah, sore itu, Muhammad Sidik alias MS (42), warga Ketapang Indah, Aceh Singkil, hendak pergi ke Jakarta.
Namun, ia tak sengaja bercanda dengan seorang pramugari — seperti ditirukan seorang petugas — kira-kira, “Mbak, bom saya ini saya taruh di mana?” Sontak itu membuat pramugari itu kaget. Ia langsung melaporkan hal itu kepada kru pesawat dan kapten pilot. Pilot pun dengan sigap menunda rencana penerbangan. Para penumpang ikut panit dan buru-buru turun meninggalkan pesawat.
Pesawat disterilkan. Barang-barang diturunkan. Segala sudut diperiksa. MS pun dibawa untuk diinterogasi.
“Tersangka duduk di bangku 37 Alfa,” kata Station Manager Lion Air Banda Aceh Arfan seperti diikutip Rakyat Aceh.
“Tas warna hijau milik tersangka mirip milik TNI,” imbuhnya.
“Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Sidik mengaku hanya bercanda mengeluarkan statemen bahwa didalam tasnya ada bom,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara SIM, Joko Sudarmanto seperti dikutip Serambinews.com.
Akhirnya, ia pun diblacklis alias masuk daftar hitam orang-orang yang tidak bisa lagi menumpang pesawat Lion. District Manager Lion Aceh, Arfan mengatakan bahwa MS tidak dibolehkan terbang dengan Maskapai Lion Group sampai batas waktu yang tidak ditentukan. “Sanksi blacklist bagi yang bersangkutan ini dikeluarkan oleh pihak Lion pusat.”
Bahkan, ia juga dilarang menumpang di Pesawat Garuda. “Siapapun setiap penumpang atau orang yang berpotensi menggangu keselamatan dan keamanan penerbangan, tidak diperbolehkan untuk berangkat,” ungkap General Manager Garuda Indonesia Banda Aceh, Nano Setiawan.
Menuut Nano, sanksi blacklist bagi MS juga tanpa batas waktu. “Sanksi blacklist ini kita harapkan menjadi efek jera bagi yang bersangkutan serta bagi masyarakat luas lainnya agar tidak main-main, meski itu hanya sebatas candaan,” ujar Nano.
Adapun MS pasrah. Lelaki yang memang suka bercanda itu tak menyangka candaannya berbuntut panjang. “Kalau saya boleh jujur, saya tidak mengatakan demikian kepada pramugari. Tapi, ya sudahlah, mungkin ini sudah jalan yang diberikan Allah kepada saya. Saya ikhlas atas sanksi blacklist yang dijatuhi ini. Saya mohon maaf kepada semua pihak yang telah terganggu kenyamanannya atas sikap dan kekonyolan saya ini,” ujarnya Sabtu.
[analisadaily.com | serambinews.com | jpnn.com ]