Peristiwa 

Novel Politik Aceh Bakal Meluncur ke Jerman

Novel terbaru Arafat Nur berjudul Burung Terbang di Kelam Malam lolos dalam seleksi di antara buku-buku yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa asing yang akan diluncurkan di Frankfurt Bookfair Jerman awal tahun depan. Novel setebal 392 halaman yang diterbitkan Bentang, Februari lalu ini, terdaftar dalam buku-buku lolos seleksi Badan Bahasa Kemendikbud Jakarta yang diumumkan baru-baru ini.

Read More
Sosok 

Hasbi Burman: Penyair yang Mantan Tukang Parkir

OLEH: Mustafa Ismail | @musismail Ini adalah bait puisi Hasbi Burman, penyair Aceh, berjudul “Suatu Malam di Rex”. Rex yang digambarkan dalam sajak itu adalah sebuah tempat terbuka beratap langit, diapit toko-toko dan hotel di kawasan Peunayong, Banda Aceh. Tempat itu sangat akrab bagi warga kota itu untuk bersantai, sembari menikmati makanan dan minuman yang dijual di sana. Sekarang, Rex tidak ada lagi, lebur dihantam tsunami. Hasbi sendiri, ketika bencana menghantam kota itu, sedang berada di rumahnya di Blang Bintang, jauh di pinggiran kota hingga tak tersentuh tsunami.

Read More
Esai 

Kebangkitan Sastra Aceh Pasca Tsunami

OLEH: Ahmadun Yosi Herfanda | Kehidupan sastra di Aceh menggeliat bangkit pasca-tsunami. Berbagai acara sastra digelar dan buku-buku karya sastra berterbitan pasca-bencana besar itu. Buku terbaru, kumpulan cerpen Pada Tikungan Berikutnya karya Muswarman Abdullah, akan diluncurkan Selasa 13 Februari 2007, di kantor Lapena, Banda Aceh. Buku itu hanya salah satu dari empat buku sastra yang telah diterbitkan Lapena pasca-tsunami, seperti Ziarah Ombak (antologi puisi tsunami) yang dieditori Sulaiman Tripa dan D Kemalawati, Surat dari Negeri tak Bertuan (kumpulan puisi karya D Kemalawati), Menunggu Pagi Tiba (kumpulan cerpen karya Sulaiman Tripa),…

Read More
Puisi 

Puisi-puisi Herman RN

Herman RN, lahir di Aceh Selatan. Menulis cerpen, puisi, esai, resensi di berbagai media. Saat ini mengajar di Fakultas Sastra, Universitas Fatoni, Thailand. Berikut beberapa puisinya yang kami kutip dari Serambi Indonesia edisi Minggu, 29 Juni 2014. MERAK SELASIH mengembang lunglai di peratas putih menyulut lirih napas dihela sayapnya terkatup menuai risih liur tak berbuih kata dieja saban tahun berganti bersih sebulan tak lebih orang puasa lima waku tambah tarawih mulut bertasbih setiap kala lihat pelapon tiada berdalih umpama buih mengenang dosa keluh sesal dihimpun rintih mengingat tersisih di yaumil…

Read More
Cerpen 

Loria dan Sepatu Tua

Cerpen: Karya Nazar Shah Alam | @Pengkoisme | KISAH ini telah disampaikan berulang kali dan turun temurun oleh puak tukang hikayat di Teluk Baraday. Namun kepada kami barulah diperdengarkan oleh seorang pedagang bernama Lah Sulet pada malam pertama Ramadhan. Kami kebetulan singgah sembari melihat-lihat apa yang bisa dicuri dari Kota Labuhan ini. Persekongkolan Mujair mengeriap di sekeliling Lah Sulet segera setelah dia membuka kisahnya. Di langit, saat kisah ini diceritakan, bintang-bintang tersebar serupa ratusan manik di selendang penari. Anak bulan tampak seperti garis tipis melengkung sehingga tak kuasa memberi sedikit…

Read More

Mudik

Oleh: Apa Kaoy |  Penyair Aceh Di Pak Jokowi mudik u gampongCut Po Hindon mudik u JawakartaLahe ngon baten lon lakee amponMeu’ah desya lon wahe syedaraSaleum mulia rakan nibak lonKota ngon gampong bandum lon sapaSeulamat uroe raya e syedara lonAllah peu ampon sigala desya

Read More