Rangkang 

UUPA, Ibarat Leumo Meutaloe Idong

OLEH: M Yusuf Bombang | @MYBombang | POLEM: Saya ada sebuah hiem. Saboh pot-pot dua peh-peh // Peut boh pha dua cungkeh. Apa jawabannya? Hahaha… APA KAOY: Itu hiem nyang sering Polem dengar dari saya. Jawabannya, leumo. POLEM: Hahaha, beutoi. Leumo atawa seujenisnya. APA KAOY: Karena itu saya jadi teringat tentang Undang-Undang Pomeurintah Aceh (UUPA). POLEM: Apa hubungannya leumo deungon UUPA? APA KAOY: Mana bisa jalan seuperti nyang kita harapkan kalau UUPA itu masih lagee ibarat leumo meutaloe idong. POLEM: Bagaimana pula itu maksudnya?

Read More
Sosok 

AA Manggeng, Yang Hilang di Musim Badai

Nama aslinya Asnawi Aida. Namun, di kalangan seniman, ia lebih dikenal dengan nama AA Manggeng. Ia adalah penyair, aktor teater sekaligus sutradara panggung. Ia lahir di Manggeng, Aceh Selatan, pada 10 Februari 1964 dan .meninggal di Banda Aceh pada 27 Maret 2010. Berpendidikan SPK spesialis jiwa, Bogor (1988), ia mengabdi di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.

Read More
Puisi 

Waktu Dini Hari Hingga Malam Jingga Deny Pasla

Deny Pasla salah seorang penyair penting di Aceh. Ia memilih arus puitikal berbeda dengan banyak penyair di Aceh seangkatannya yang cenderung “meledak-ledak” dan “frontal” dalam menyampaikan sikap dan kesaksiannya. Sajak-sajak Deny lebih lembut, lebih kontemplatif, bahkan cenderung romantik. Namun itu semua tanpa meninggalkan daya dorongnya untuk menyikapi beragam persoalan di Tanah Rendong.

Read More
Rangkang 

Tabek Benderaaaaa…, Grak!

OLEH: M Yusuf Bombang | @MYBombang | POLEM : Hai, Gam. Nyoe bendera ka lheuh ta peu-ek. Kemaren dan barusan sudah ayah ajarin. Mulai seukarang dan seulanjutnya kamu haros bisa menjadi Keumandan upacara peu-ek bendera. Ka hei ma keuh keunoe, jeut sama-sama ta tabek bendera. SI AGAM : Maaaak…, geu hei le ayah, jak tabek bendera. DA BULEUN : O…, tabek bendera? Kalau soal tabek bendera Mamakmu ini memang hawa ka trep. Bah meunan kuwah-kuwah pliek keudeh, eunteuk lon taguen keulai. Meujak tabek bendera ilee.

Read More

Ka Pungo Awak Nyan, Allah pun Mau didesak

OLEH: M Yusuf Bombang | @MYBombang | POLEM: Seudang baca apa itu, Apa Kaoy? Neu keubah keu lon bacut, bek neu baca le droeneuh bandum. APA KAOY: “Perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti sampai di sini dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo – Hatta” , begitulah ucapan si Ali Mochtar Ngabalin dihadapan para kader pendukung pasangan Capres/Cawapres nomor urut 2.

Read More
buku 

Dunia Berkabut Aceh

Oleh: Teuku Kemal Fasya | @tfasya | Resensi buku cerpen Mahdi Idris “Lelaki Bermata Kabut”| Dalam perspektif Claude Levi-Strauss, seorang filsuf bahasa dan juga antropolog, manusia berpikir tentang dunia (the world) cenderung dalam posisi biner: tinggi–rendah, ke dalam-ke luar, kebaikan-keburukan, dll. Itulah yang kemudian diekspresikan dalam kata-kata (words). Dunia secara pejal ditentukan oleh bahasa (world is determined by language). Tak ada dunia di luar kata-kata.

Read More
Cerpen 

Presiden Itu Sudah Tua

Cerpen : Saiful Bahri | @abanggarang Kala penanggalan Masehi merujuk pada 8-8-1988 di Meunasah Tuha taman itu kau pernah bergumam : tubuhku boleh luruh, cintaku tak pernah luluh. Maka sejak itu mulailah kau kukagumi. Mulailah kau cecar aku dengan petuah-petuah syair berseling getah latah hikayat-hikayat mirismu. Mulailah kau jungkirbalikkan aku dalam kepungan kata dan cerita derita bangsa. Larutlah aku dalammu!

Read More
Agenda 

Penyair Aceh Gelar Seni Kopi di Jakarta

Penyair Fikar W Eda bersama sejumlah seniman lainya akan tampil dalam acara “Secangkir Kopi Gayo dalam Musik, Puisi, dan Tari” di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, West Mall Lantai 8, Jalan MH Thamrin No.1 Jakarta. Acara yang digelar pada Kamis, 14 Agustus 2014 itu dimulai pukul 16.00 hingga 17.00.

Read More
Cerpen 

Ramadan yang Suram

Cerpen: Musmarwan Abdullah | @Musmarwan_Abd … OH, kami minta maaf,” kata tentara itu. “Kalau dia memang teman karib Anda, kami minta maaf,” sambung dia sambil memeluk senjata otomatis laras panjang di pangkuannya. “Dia memang target “A-Satu” kami. Saya benar-benar minta maaf. Dia benar-benar target “A-Satu” kami di kecamatan ini. Oh, saya benar-benar minta maaf.” “Tidak apa-apa,” jawabku seraya mengalihkan pandang dari wajahnya ke gelas kopi di depan kami. “Kami kawan sekelas,” sambungku. “Malah sebangku waktu SMP. Hanya sampai kelas dua. Dia menghilang sebelum kami sampai di kelas tiga. Beberapa tahun…

Read More
Peristiwa 

Sastrawan Gagas Lomba Cerpen Aceh

Dua pegiat sastra asal Aceh, Mustafa Ismail dan Saiful Bahri, menggagas sayembara penulisan cerpen berbahasa Aceh. Lomba itu mengambil tema “Mengangkat Budaya Lokal, Mempromosikan Bahasa Aceh”. “Peserta dibebaskan untuk menterjamahkan tema itu,” kata Mustafa Ismail, kepada Infosastra Aceh, Senin, 4 Agustus 2014.

Read More