Esai 

Sajak Aceh, Syair Sejarah Aceh

OLEH: Umi Kulsum (Litbang Kompas) | Sajak atau puisi dikenal oleh dunia mana pun sebagai ungkapan pikiran dan perasaan penulisnya berdasarkan pergulatan dalam hidupnya. Maka, sajak niscaya dianggap dapat merepresentasikan masyarakat pemiliknya, paling tidak mewakili pandangan si penyair. Penulis dan pengamat sastra Faruk HT melihat bahwa seni atau sastra adalah sebuah pandangan. Sikap, aktivitas, dan kreativitasnya tidak dibangun atas dasar keperluan umum, kepentingan universal, dan tidak langsung, melainkan atas dasar persentuhan dengan kenyataan yang langsung, unik, dan partikular.

Read More
Agenda 

“Secangkir Kopi Gayo” Tampil di Jakarta

Penyair Aceh dan sejumlah seniman lainnya memprosikan kopi Arabika dari Gayo di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, West Mall Lantai 8, Jalan MH Thamrin No.1 Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2014, pukul 16.00 – 17.00. Acara itu diberi tajuk “Secangkir Kopi Gayo”. Berikut informazi langkapnya yang kami kutip dari kompas,com.

Read More