Ramadan yang Suram
Cerpen: Musmarwan Abdullah | @Musmarwan_Abd … OH, kami minta maaf,” kata tentara itu. “Kalau dia memang teman karib Anda, kami minta maaf,” sambung dia sambil memeluk senjata otomatis laras panjang di pangkuannya. “Dia memang target “A-Satu” kami. Saya benar-benar minta maaf. Dia benar-benar target “A-Satu” kami di kecamatan ini. Oh, saya benar-benar minta maaf.” “Tidak apa-apa,” jawabku seraya mengalihkan pandang dari wajahnya ke gelas kopi di depan kami. “Kami kawan sekelas,” sambungku. “Malah sebangku waktu SMP. Hanya sampai kelas dua. Dia menghilang sebelum kami sampai di kelas tiga. Beberapa tahun…
Read More