Rangkang 

Mengakui dan Menghargai Sejarah Itu Penting

OLEH: M. Yusuf Bombang, aktor dan penyair tradisi Aceh | @mybombang POLEM: Kebanyakan dari kita orang Aceh khususnya, dan orang Indonesia pada umumnya punya kebiasaan untuk melupakan (bahkan cenderung menyembunyikan) sejarah yang sebenarnya demi untuk kekuasaan, demi kepentingan pribadi, demi kelompok atawa komunitasnya, demi rezimnya dan demi menyembunyikan keburukannya. Apakah Apa Kaoy sependapatan deungon saya dalam hal ini?

Read More
Rangkang 

Si Agam Lon Meurunoe Upacara Bendera

OLEH: M Yusuf Bombang | @MYBombang | SI AGAM : Ayah, neu peurunoe lon upacara bendera. Lon uroe nyoe geu neuk tes le guru untuk calon komandan upacara bendera keu uroe senin singoh. POLEM : Alahai, Agam. Jadi komandan upacara bendera apa payahnya? Kan sudah ayah ajarkan tempo hari? Dong aju keunoe bagah bacut, jeuet lon peurunoe lom.

Read More
Sosok 

Sekilas Sosok-Sosok Sastrawan Aceh

Inilah sebagian profil para penyair Aceh. Data-data mereka ini dikutip dari web milik Lapena, sebuah lembaga yang aktif melakukan kegiatan sastra di Aceh. Ini hanya sebagian dan masih banyak nama belum termasuk. Mereka tinggal tak hanya di Aceh, juga di luar Aceh. Sebut saja Wina SW (Jepang), Mustafa Ismail dan Fikar W. Eda (Jakarta), Sulaiman Tripa (Semarang), dan laninya. Ada pula yang sudah tiada seperti M. Nurgani Asyik, Doel CP Allisah, dan Maskirbi.

Read More
Peristiwa 

Azhari Raih Anugerah Seni Aceh

Sastrawan muda Aceh, Azhari, meraih penghargaan seni Aceh dari Pemerintah Aceh. Penyerahan itu dilakukan di di Taman Sulthanah Safiatuddin Banda Aceh, 12 Agustus 2014. Ia menerima hadiah seni bersama 5 seniman lain seperti Iswadi (Pelukis), Junaidi Bantasyam (Teater), Alm. Djafar Ismail (seni Tari), Alm M Yusuf Makmur (Musik),dan Arief Andika (Seni Rupa). Acara itu menandai peringatan Hari Kesenian Daerah. Acara berlangsung hingga 15 November 2014 yang diwarnai dengan pementasan seni dan budaya dari 23 kabupaten/kota di-Aceh. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Aceh, Reza Fahlevi, sampai 2013, sudah 40 seniman…

Read More
Esai 

Konstelasi Sastra Aceh

— Melihat Perkembangan Sastra Aceh Lebih Dekat) Oleh: D. Kemalawati | Penyair 1. Sekilas Perkembangan Sastra di Aceh Membicarakan sastra di Aceh, tentu memerlukan uraian yang sangat panjang. Karena daerah ini telah memainkan peranan penting dalam sejarah, agama dan budaya di Nusantara setidak-tidaknya sejak akhir abad ke-14 terutama abad ke-16 dan 17. Terutama dalam bentuk sastra sufi (tasawuf)—salah genre sastra Melayu dalam tahap awal—yang harus diingat adalah sastra Melayu yang lahir di Aceh adalah ibu sastra modern Nusantara (dalam sekop kecil Indonesia). Kalau ada sejarah yang berpendapat lain, dapat dikatakan…

Read More
Esai 

Sajak Aceh, Syair Sejarah Aceh

OLEH: Umi Kulsum (Litbang Kompas) | Sajak atau puisi dikenal oleh dunia mana pun sebagai ungkapan pikiran dan perasaan penulisnya berdasarkan pergulatan dalam hidupnya. Maka, sajak niscaya dianggap dapat merepresentasikan masyarakat pemiliknya, paling tidak mewakili pandangan si penyair. Penulis dan pengamat sastra Faruk HT melihat bahwa seni atau sastra adalah sebuah pandangan. Sikap, aktivitas, dan kreativitasnya tidak dibangun atas dasar keperluan umum, kepentingan universal, dan tidak langsung, melainkan atas dasar persentuhan dengan kenyataan yang langsung, unik, dan partikular.

Read More
Agenda 

“Secangkir Kopi Gayo” Tampil di Jakarta

Penyair Aceh dan sejumlah seniman lainnya memprosikan kopi Arabika dari Gayo di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, West Mall Lantai 8, Jalan MH Thamrin No.1 Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2014, pukul 16.00 – 17.00. Acara itu diberi tajuk “Secangkir Kopi Gayo”. Berikut informazi langkapnya yang kami kutip dari kompas,com.

Read More
Sosok 

Do Karim

Oleh: Sudirman | Pegawai pada Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh-Sumut. Aceh sebagai daerah yang pernah menjadi pusat peradaban di Asia Tenggara banyak melahirkan berbagai ilmuan, ulamawan, dan sastrawan. Salah seorang di antaranya adalah Abdul Karim atau yang lebih dikenal dengan Do Karim. Ia telah membesarkan nama Aceh melalui hasil karyanya di bidang sastra. Teuku Ibrahim Alfian menyebutkan, Do Karim berasal dari Keutapang Dua, Mukim VI, Sagi XXV Mukim, Aceh Besar.

Read More

Hikayat Cicem Geureuda

POLEM: Assalamualaikum. Baru saya dapat tadi hikayat droeneuh nyang berjudul Hikayat Cicem Geureuda, nyang Apa Kaoy tulis tanggal tanggal 25 Febuari 2013. Tadi bagus seukali dibaca oleh si Agam saya. APA KAOY: Bawa kemari. Ka hek lon mita, untong na bak droeneuh mantong.

Read More